Keinginan kedua orang tuaku untuk menyekolahkanku di MAN 1 Kendari, kini saya merasakan bahwa itu adalah keputusan yang tepat. Tidak salah. Karena kenapa? Saat ini saya benar-benar merasakan dampaknya.
Pada tahun 2023, tepatnya hari Senin, saya resmi menjadi salah satu siswa MAN 1 Kendari. Saat itu saya masih menjadi pribadi yang introvert atau sulit beradaptasi dengan orang lain. Seiring berjalannya waktu, saya mendapatkan banyak teman dan mulai membuka diri untuk beradaptasi dengan teman-teman. Di MAN 1 Kendari saya mendapat teman tidak hanya dari satu kelas, tetapi juga dari berbagai kelas lain.
Proses pembelajaran di MAN 1 Kendari dimulai sejak pukul 07.00 pagi hari. Sekolah ini memang dikenal dengan kedisiplinannya yang tinggi. Siswa yang datang di atas jam 07.00 dinyatakan terlambat dan dipersilahkan untuk pulang di rumah masing-masing. Pembelajaran berakhir di jam 16.00 sore hari. Proses pembelajaran di MAN 1 Kendari hanya berlangsung 5 hari saja setiap pekannya.
Semenjak saya mengikuti proses pembelajaran di MAN 1 Kendari, saya mendapatkan banyak motivasi dari guru-guru, seperti, malu bertanya sesat di jalan. Juga, prosesmu hari ini yang menentukan masa depanmu kelak. Motivasi-motivasi tersebut yang membuat saya menjadi bisa membuka diri, membuat saya aktif belajar di kelas, seperti aktif mengemukakan ide, dan mengerjakan tugas. Pada akhirnya, saya bisa juara kelas.
Saya ingin membuktikan kepada semua orang bahwa seseorang yang masuk ke sekolah bukan karena keinginan diri sendiri, melainkan karena keinginan kedua orang tua, itu bukan berarti harus menutup diri untuk bisa berkembang. Namun, hal itu merupakan salah satu peluang untuk bisa maju dan bertumbuh.
Saya yakin, setiap orang tua ingin yang terbaik buat anaknya. Saya percaya, setiap anak yang mengikuti keinginan orang tuanya pasti akan menjadi seseorang yang sukses. Sebab, setiap langkahnya itu dipenuhi dengan keridaan orang tuanya.
Selama saya bersekolah di MAN 1 Kendari, saya selalu memegang prinsip “pilihan orang tua paling baik di antara yang paling baik.” Berkat usaha dan dukungan orang tua, akhirnya saya bisa menggapai salah satu impian saya, yakni menjadi juara kelas. Saya menjadi juara kelas sejak kelas X hingga kelas XI. Pencapaian tersebut membuat saya bangga pada diriku sendiri karena selalu dipanggil di panggung madrasah untuk menerima sertifikat sebagai juara kelas.
Penulis: Andi Maudya Renata (Kelas XII-4)