Di bayangan saya, kegagalan ialah hal yang paling memalukan. Bagi saya, arti kegagalan adalah tidak berhasil. Namun, setelah saya pahami, kegagalan ternyata tidak semenakutkan apa yang saya pikirkan. Kegagalan ternyata awal dari semua yang bisa saya capai saat ini. Bahwa kegagalan akan membawa kita maju. Kegagalan itulah fondasi kesuksesan.
Di suatu kesempatan, saya sangat bersemangat ketika saya mengikuti Lomba Festival Jurnalistik Pelajar. Lomba Jurnalistik ini merupakan lomba kedua saya di MAN 1 KENDARI setelah Gold Generation Scout (GGS). Madrasah kami mengeluarkan tiga grup dengan judul poster yang berbeda-beda. Di grup tiga, saya bersama enam rekan. Kami berusaha membuat poster dengan kreatif dan semenarik mungkin selama kurang lebih dua minggu.
Namun, disaat pengumuman kami kalah karena poster yang kami buat terlalu banyak berisi informasi yang seharusnya tidak kami masukkan. Kami sedih, tetapi tetap saling menyemangati, meskipun menahan tangis menatap piala yang tak bisa kami bawa pulang saat itu.
Ayahku mengatakan bahwa “lihatlah jejak perjuangan yang kau buat di setiap langkahmu. Meskipun berakhir dengan kekalahan, setidaknya kau berani mencoba”.
Setahun kemudian, saya dan tiga rekan kembali berdiri mengikuti lomba yang sama. Kali ini, pengalaman pahitnya menjadi bekal yang berharga. Kami mempelajari kesalahan yang kami lakukan. Kini poster yang kami buat sungguh jauh berbeda dengan yang lalu. Ketika penggumuman, kami menang dengan kategori yang sesuai harapan kami.
Piala akhirnya kami raih, saya berpikir ternyata benar apa yang dikatakan ayahku. Bahwa jejak-Jejak kegagalanlah yang membawaku sampai di titik ini. Benar, kegagalan itu bisa diubah. Kegagalan itu koma, bukan titik.
Pesan saya untuk para pembaca bahwa kegagalan itu bukanlah akhir dari suatu perjuangan. Kegagalan hanyalah kesuksesan yang tertunda. Kita belajar dari kisah Thomas Alfa Edison yang gagal beribu kali, tetapi ia tetap terus mencoba hingga penemuannya berhasil dikenal dunia. Ingat, belajarlah dari kegagalan, bukan lari darinya. Jangan takut gagal. Selamat mencoba.
Penulis Naskah: Efa Hidayah, Siswa Kelas XII-7
Penyunting Naskah: Rahmat Said
Sumber Gambar: Efa Hidayah
Penyunting Gambar: Sayyid Alwan