Saya berlari sebelum akhirnya pagar sekolah ditutup. Saya takut telat. Kalau telat, pagar ditutup. Kebiasaan buruk, seperti susah bangun pagi, dengan terpaksa harus dibuang jauh-jauh.
Pun menurut saya, benar bahwa hal yang awalnya dipaksakan pasti berujung menjadi kebiasaan. Saya sudah mulai biasa dengan hal yang terkesan dipaksakan. Apalagi masalah disiplin waktu, memang harus dipaksakan.
Sebagai bagian dari MAN 1 Kendari, saya dituntut harus mampu beradaptasi. Sekolah ini memang dikenal sebagai lembaga yang memiliki disiplin yang tinggi. Tak ayal, peraturan-peraturan di sekolah ini juga cenderung tegas.
Saya sempat berpikir untuk pindah dari sekolah ini karena merasa kurang mampu beradaptasi. Saya sebagai pribadi yang agak sulit membiasakan diri dengan peraturan yang menurutku juga sulit saya lakukan, mulai dari pembatasan penggunaan HP sampai semua siswa perempuan harus syar’i.
Sekalipun demikian, saya juga berpikir bahwa menyesuaikan dengan lingkungan yang asing bagi kita, itu juga bagian dari belajar. Hingga pada akhirnya saya mendapatkan benang merahnya. Saya sadar bahwa sekolah ini ternyata secara perlahan merubah saya menuju pribadi yang lebih baik.
Saya pun belajar menerima apapun yang menjadi ketetapan sekolah dan mensyukuri segala yang terjadi di jalan hidup saya. Pada akhirnya ini semua hanya bergantung pada mindset saja. Karena tidak ada satupun sekolah yang mau muridnya menjadi buruk, melainkan berusaha agar muridnya berhasil dan sukses.
Saya sadar bahwa MAN 1 Kendari dengan visinya yang kuat, perlahan membentuk murid-muridnya menjadi pribadi yang tangguh, disiplin, berakhlakhul karimah, dan tentunya menyiapkan generasi sebagai calon pemimpin hebat.
Saya percaya bahwa di manapun kita bersekolah, hanya kita sendiri yang bisa menentukan, apakah kita ingin berujung baik atau tidak. Sebab, kesuksesan dimulai dari diri sendiri. Satu lagi, apapun yang menjadi cobaan, cobalah karena cobaan itu tidak pantas untuk disalahkan. Namun, cobaan bisa kita selesaikan dengan mencari solusinya. Lewati ombaknya dan nikmati hasilnya.
Penulis: Rasya Azka Athifa (Kelas XII-4)
Penyunting gambar: Sayyid Alwan
Penyunting naskah: Rahmat Said