Selain sebagai madrasah aliyah terbesar di Sulawesi Tenggara, MAN 1 Kendari juga termasuk sebagai madrasah unggul. Dengan kreditasi A dan sering memenangkan juara dalam berbagai lomba, membuat MAN 1 Kendari menjadi sekolah yang banyak diminati.
Walaupun demikian, menjadi siswa MAN 1 Kendari bukanlah pilihan awal saya. Mungkin ini terdengar aneh bagi beberapa orang. Saya memiliki pilihan awal, yaitu MAN IC Kendari. Saya sampai mengikuti bimbil privat agar bisa masuk ke MAN IC Kendari, mengorbankan waktu dan tenaga untuk mempersiapkan diri agar bisa menjalani tes dengan lancar dan berharap lolos. Akan tetapi, takdir Allah berkata lain, saya tidak lolos tes MAN IC. Walaupun terasa sedih, tetapi berlarut-larut dalam kesedihan bukanlah jalan keluar dari suatu kegagalan.
Kedua orang tua mendaftarkan saya di MAN 1 Kendari. Alhamdulillah, atas kehendak Allah, saya lulus tes dan resmi menjadi bagian dari siswa MAN 1 Kendari. Walaupun ini bukan pilihan saya, tetapi saya percaya bahwa pilihan kedua orang tua saya adalah yang terbaik. Saya selalu berpegang pada prinsip “Boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu, dan boleh jadi sesuatu yang kamu tidak sukai itulah yg terbaik untukmu”.
Hari-hari pun berlalu. Awal saya masuk madrasah, saya sangat takut karena baru pertama kali berada di sekolah negeri di Kota Kendari. Setiap hari saya selalu mencoba bersosialisasi dan bergaul dengan teman-teman. Perlahan-lahan saya mulai beradaptasi dengan lingkungan baru.
Sampailah pertemuan pertama mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pak Rahmat Said gurunya. Di situ saya merasa lebih baik, lebih berani, lebih percaya diri, dan lebih semangat karna Beliau senantiasa memberikan arahan dengan baik, kata-kata motivasi bagi murid-muridnya, dan tidak pernah memaksakan murid di luar kemampuannya.
Tak terasa, hari-hari berlalu begitu cepat. Semester demi semester pun berganti. Ucapan syukur alhamdulillah, terima kasih kepada Bapak Ibu Guru yang telah mengajar saya sehingga saya selalu mendapatkan juara 3 di kelas hingga saat ini.
Kini, saya merasa beruntung bisa masuk di MAN 1 Kendari. Banyak hal-hal baru yang saya temui dan lakukan di madrasah ini, mulai dari teman-teman yang seru, guru-guru yang baik, dan acara-acara madrasah yang sangat beragam, seperti PTA, Dikdas, pawai setiap hari penting, kegiatan ekstrakurikuler, seperti PMR, dan masih banyak lagi.
Di MAN 1 Kendari, saya masuk dalam ekskul PMR. Pernah ada lomba di Woroagi. Saya dan tim mendapat juara 2 Lomba Pertolongan Pertama yang diadakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kendari.
Melalui ekskul PMR, saya belajar bahwa kemanusiaan dan kebersamaan itu sangat penting. Kami diajari untuk harus saling merangkul satu sama lain, bersedia menolong orang lain dalam keadaan apapun dan di manapun. Juga mengingatkan kita bahwa pertolongan sekecil apapun itu sangat berarti bagi orang yang membutuhkan.
Banyak pengalaman berharga selama saya di MAN 1 Kendari. Ada suka, pun ada duka. Namun, itu semua merupakan bagian dari pendewasaan saya, mengajarkan saya untuk lebih berpikir terbuka. Juga melatih saya dalam mengelola emosi dan mental. Di sini, saya ingin katakan bahwa selama kita di jalur positif, tak ada salahnya mencoba, MAN 1 Kendari yang dulunya bukan pilihan saya, kini telah membentuk saya menjadi pribadi yang berani, percaya diri, moderat, dan lebih baik.
penulis: Dina Nuren Ardhila (Kelas XII-4)